Featured Post

mengenal evaluasi pembelajaran dan ANBK pengganti UNBK

halo pembaca, selamat datang di blog ini 👋   Di masa kini sering kali evaluasi disamakan dengan ujian dan penilaian. Ujian pada kenyata...

Tuesday, September 21, 2021

Proyeksi Pendidikan Abad 21

Kami sengaja menulis hal ini, karena penulis merasa apa yang di sampaikan oleh Anis Baswedan beberapa waktu lalu. Melalui pidatonya sewaktu menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sangat sesuai dengan situasi saat ini. Dia menyatakan bahwa ada 3 (tiga) komponen utama yang mendasari proyeksi pendidkan abad 21, yaitu :

1.       Karakter (Akhlak)

Karakter atau akhlak itu dibagi menjadi 2, yaitu :

a.       Karakter Moral

Contoh : Iman, Taqwa, Jujur, Rendah Hati, dan lain sebagainya.

b.      Karakter Kinerja

Contoh : Kerja Keras, Ulet, Tangguh, Tuntas, Tidak Mudah Menyerah, dan lain sebagainya.

Keduanya harus seimbang atau saling berkesinambungan. Supaya tidak saling bertolak belakang. Kita semua pasti tidak ingin “jujur tapi malas,” atau “kerja keras tapi culas,” atau yang lain nya. Jadi karakter moral dan karakter kinerja harus menjadi kesatuan karena saling berkaitan satu sama lain.

2.       Kompetensi

Kompetensi itu ada 4 (empat), yang disingkat menjadi 4K. yaitu :

a.       Kritis (Berfikir Kritis)

b.      Kreatif

c.       Komunikatif

d.      Kolaboratif (Bisa Bekerjasama)

3.       Literasi (Keterbukaan Wawasan)

Kalau dahulu kita berbicara CALISTUNG (Baca Tulis dan Hitung). Sekarang sudah lewat, bukan Baca Tulis dan Hitung lagi. Yang harus kita fikirkan sekarang adalah literasi (Keterbukaan Wawasan). Literasi itu minimal ada 5 (lima), yaitu :

a.       Literasi Baca

b.      Literasi Budaya

c.       Literasi Teknologi

d.      Literasi Keuangan

Literasi baca itu harus kita tingkatkan, khususnya di Indonesia. Karena minat baca di Indonesia itu tinggi, tapi daya baca rendah. Indikasinya minat baca WhatsApp tinggi, daya baca buku rendah. Kalau baca WA itu kuat sampai berjam-jam, artinya minatnya ada tapi daya-nya rendah. Melihat tulisan agak panjang langsung di skip, melihat buku yang agak tebal langsung mundur. Kalau begitu daya baca (literasi) itu harus kita latih. Jadi 3 (tiga) komponen itu yang disebut sebagai proyeksi kebutuhan masa depan bagi anak didik kita. Yang pertama tetap fundamentalnya adalah karakter (akhlak). Tapi kompetensi-nya jangan hilang.

Hari ini siswa – siswi kita diuji, diberi kertas pertanyaan ujian. Kemudian diminta menjawab, adapun jawaban yang nilainya bagus adalah jawaban yang mirip dengan yang diajarkan oleh gurunya. Padahal dimasa yang akan datang, ujiannya hanya diberi kertas kosong, kerjakan semau anda ! Kemudian siswa – siswi kita bingung tidak bisa jawab. Kekalahan pelajar khususnya umat muslim saat ini, banyak di urusan seperti ini. Karena kita tidak mempersiapkan perubahan itu, pertanyaannya tidak ada lagi dikasih lembar kosong. Jadi kalau hari ini ditanya mau jadi apa ? Mulai besok kita tidak boleh menanyakan hal itu, harus kita ganti dengan “Kalau besar nanti mau membuat apa ?”

Untuk info lebih lanjut, teman - teman bisa tonton langsung pidato Anis Baswedan di youtube tentang proyeksi pendidikan abad 21.

4 comments: