“Kalau kita punya harapan, yang menurut kita nggak mungkin. Maka libatkanlah Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Bukankah selama ini Allah yang berkuasa diatas segalanya”.
Alhamdulilah, Allah masih memberi kesempatan hidup kepada kita hingga saat ini kita masih bisa melihat alam semesta, menginjakkan kaki ini di atas bumi-Nya. Dalam siatuasi dan kondisi apapun jangan pernah meningglkan Allah, sehancur-hancurnya diri kita menjalani lika-liku kehidupan saat diuji dengan suatu musibah jangan pernah jauh dari Allah. Jika kita jauh dari Allah, hati kita akan kosong bahkan mati rasa, seperti rumah yang tak berpenghuni, gelap, kotor tanpa cahaya sedikitpun tak tau arah dan tujuan.
Setiap hari itu, Allah selalu
menjaga kita, Allah selalu bersama kita. Mungkin kita selalu lupa akan hal itu,
disaat sudah bertemu teman, sahabat bahkan keluarga, saat berkumpul, berdiskusi
ngobrol a-z saat itu juga hati kita kadang entah sengaja atau tidak kita lupa,
hati kita tidak berdzikir pada Allah. Padahal Allah setiap detik itu mengingat
kita, memanggil-manggil nama kita, “mana ya si Fulan belum juga berdoa pada-Ku,
belum juga memanggil nama-Ku”. Ternyata Allah kangen dengan kita.
Bagaimana cara kita sebagai seorang
hamba dalam melibatkan Allah di setiap kondisi kita?, apa hanya dengan
bismillah?. Nggak teman-teman, banyak
cara dalam melibatkan Allah, pertama dari qolbi (hati) kita sendiri. Kalau kita
meminta sesuatu, mengerjakan sesuatu tidak dilibatkan Allah, maka kita akan
mengerjakan pekerjaan itu sendiri. Namun kalau kita selalu melibatkan Allah di
setiap langkah kita, aktivitas kita ada hubungannnya dengan Allah maka,
pekerjaan kita akan ringan dibantu oleh Allah.
Terkadang dibantu oleh manusia,
teman atau murid, urusan kita aja jadi mudah apalagi dibantu oleh Allah yang
tidak punya keterbatasan apapun, tidak seperti manusia yang masih banyak
kekurangan dan keterbatasan dalam hal apapun. Allahlah yang menggerakkan hati
manusia untuk mensupport, menolong kita, siapa lagi kalau bukan Allah yang
menggerakkan hatinya dalam kondisi apapun, kalau manusia itu benci kepada kita
mana mungkin mau membantu kita.
Kemudian
cara selanjutnya yaitu jujur kepada-Ku, ku disni yang dimaksudkan adalah Allah
SWT. Cara jujur kepada Allah, kita harus tanya pada hati kita apakah yang kita
lakukan ini ada hubungannya nggak dengan Allah?, kalau ada hubungannya pasti
Allah memberi keajaiban pada setiap apa yang kita lakukan. Ada kisah, kisah ini
datang dari Nabi Zakariya yang setiap saat berdoa sangat panjang dan lama dalam
hidupnya, tapi belum juga dikabulkan, (bukan tidak dikabulkan tapi belum). Kemudian
Nabi Zakaria berdoa dalam surat Maryam, dan dipanggil langsung oleh Allah seketika
doanya dikabulkan oleh Allah, kenapa demikian? Kenapa demikian, karena Nabi
Zakaria sudah mulai mengconnectkan antara keinginannya dengan Allah.
Kalau
di dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran Nabi Zakaria melihat Maryam diberi makan
langsung oleh Allah dari langit, “ini anak sholehah sekali sampai segitunya
Allah memperlakukan Maryam anak sekecil ini”, (anak SD yang duduk di sebuah ruangan
kecil, mihrab namanya terus dia lapar, belum sampai berdoa mengangkat tangan
anak kecil ini langsung Allah beri makanan, dan yang lebih kagum lagi yang
ngantar makanan itu malaikat kawan bukan seperti zaman sekarang ada gosen
bukan, melainkan Malaikat Malik. MasyaAllah… Ini menjadi salah satu bukti jika
kita selalu melibatkan Allah dalam kondisi apapun.
No comments:
Post a Comment