Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpinya. Saat kita mewujudkan impian adalah sebuah harga mati yang harus dicapai, sehingga ada dorongan yang kuat untuk belajar, bertumbuh dan berbenah diri agar impiannya menjadi nyata. Jika kita ingin mencapai mimpi, kita harus terus memaksakan diri untuk terus maju dan pantang menyerah. Sesulit apapun kondisi kita, jangan pernah berhenti untuk mengejar cita-cita, karena itu bukanlah sebuah penghalang untuk mewujudkannya.
Orang sukses hari ini, dulu mereka adalah pemuda yang punya mimpi dan cita-cita tinggi sehingga karena cita-citanya mereka rela bekerja keras siang dan malam untuk mewujudkannya, dan cita-citanya menjadi nyata bukan hanya mimpi di siang bolong tapi mimpi yang dibarengi dengan aksi dan kerja keras untuk mewujudkannya.
Sumber gambar: https://www.pxfuel.com/en/free-photo-euifpSaat kita memutuskan untuk fokus mengejar mimpi maka lingkungan
pada awalnya akan menolak dan menertawakan karena kita sudah berani keluar dari
zona mereka, itu hal yang wajar. Fokuslah pada target harian, target bulanan
dan target tahunan. Karena cuma hasil yang akan membungkam mulut-mulut mereka
yang menertawakan impianmu itu.
Pada awalnya mereka mungkin akan tergeli-geli dengan mimpi yang
kita kejar dan pada akhirnya mereka akan tergila-gila dengan apa yang kita
dapatkan. Bermimpi besarlah, bercita-cita tinggilah kalau kita percaya dan
yakin Allah akan mengabulkannya, dengan cara membawa semua mimpimu ke dalam
sujud di setiap shalat mu, dengan begitu akan menggetarkan langit dan menyibukkan
para malaikat untuk mencatat semua hajatmu.
Jika kita yakin, bahwa kita bisa, pasti bisa…Soekarno pernah
berkata kepada anak muda Indnesia,“gantungkan cita-citamu setinggi bintang di
langit, jika kamu gagal maka kamu akan sampai ke awan”. Jika Indonesia ingin
maju maka harus melahirkan anak muda yang punya mimpi besar dan cita-cita
tinggi untuk dirinya dan bangsanya. Karena untuk memulai sesuatu yang besar
harus dari hal-hal kecil dari diri sendiri dan berdampak pada orang banyak.
No comments:
Post a Comment